Setiap agen sosialisasi memiliki peran yang penting dalam proses sosialisasi. Berikut ini disajikan beberapa peran dari masing-masing agen sosialisasi.
Keluarga
Keluarga sebagai tempat pertama dan utama bagi seorang anak untuk tumbuh dan berkembang memiliki peran yang penting dalam proses sosialisasi. Setiap keluarga mensosialisasikan nilai dan norma kepada anak-anknya sesuai dengan kebudayaan yang ada dalam masyarakat di mana mereka hidup.
Sekolah
Sekolah tidak hanya berperan sebagai tempat untuk belajar meningkatkan kemampuan intelektual, akan tetapi juga membantu anak agar dapat mengembangkan potensi, emosi, berbudaya, bermoral, dan kemampuan fisiknya.
Kelompok Teman Sebaya
Kelompok teman sebaya memiliki peran yang lebih dominan ketika anak menginjak usia remaja dan awal kedewasaan. Di usia ini, dalam kelompok sebaya anak belajar untuk memberi dan menerima nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Melalui kelompok sebaya, anak juga belajar tentang kebudayaan yang ada di masyarakat. Selain itu dalam kelompok teman sebaya, anak juga belajar tentang keadilan, persahabatan, toleransi, partisipasi, dan solidaritas.
Lingkungan Kerja
Hubungan dalam lingkungan kerja dipengaruhi oleh jabatan atau posisi seseorang sehingga nilai dan norma pergaulan sehari-hari tidak dapat diterapkan dalam lingkungan kerja tersebut. Misalnya seorang pemimpin suatu perusahaan walaupun umurnya lebih muda tetap harus dihormati dan dipatuhi oleh bawahannya yang mungkin umurnya lebih tua. Jadi lingkungan kerja berperan dalam melahirkan peranan seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya yang dapat mempengaruhi tindakannya sebagai anggota masyarakat.
Media Massa
Peran penting media masa sebagai agen sosialisasi dipengaruhi oleh meningkatnya teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan peningkatan kualitas pesan, serta frekuensi penyampaian pesan tersebut kepada masyarakat.
Pesan dan informasi yang disampaikan di media massa dapat mempengaruhi khalayak baik secara positif maupun negatif. Secara positif peran media massa dapat meningkatkan pengetahuan bagi individu, namun di sisi lain media massa juga dapat berdampak negatif yang dapat mendorong individu atau seseorang untuk melakukan tindak kekerasan atau kriminalitas.