Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan alam sekitarnya mempunyai hubungan timba balik baik secara langsung maupun tidak langsung dan mempunyai banyak kebutuhan baik dilihat dari ragam maupun jumlahnya. Misalnya dalam melestarikan lingkungan serta melindungi dan menjaga beraneka ragam flora dan fauna yang ada di bumi.
Selain itu kita juga perlu memperhatikan alam sekitar dan keadaan lingkungannya yang kira-kira bisa merusak lapisan-lapisan yang ada di bumi. Agar tidak mengalami kerusakan akibat dari ulah manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab: contohnya seperti penebangan hutan liar, yang dampaknya akan merusak lapisan ozon (03) yang biasa menjadi ancaman bagi seluruh mahluk hidup yang ada di bumi (efek rumah kaca).
Pengertian Geosfer
Geosfer secara umum adalah lapisan atau sfera yang terdapat pada bumi terletak pada permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi dan lapisan bumi tersebut berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan bumi.
Geosfer terdiri dari lapisan atmosfer, litosfer, biosfer, hidrosfer, serta antroposfer.. Kalau kita amati sepintas masing-masing sfera tersebut saling terpisah tetapi kalau kita perhatikan secara lebih mendalam ternyata lapisan-lapisan tersebut saling terkait, saling berinteraksi membentuk satu system hubungan atau keterkaitan antara masing-masing lapisan bumi tersebut.
Karakteristik dan sifat dari sfera-sfera tersebut berbeda-beda ada yang relative statis dan ada yang sangat dinamis. litosfer umumnya bersifat relaif statis, dikatakan relative statis karena pada waktu tertentu menjadi sangat dinamik, misalya saat terjadi gempa bumi atau terjadi letusan, gunung api, atmosfer, hidrosfer dan biosfer umumnya bersifat dinamik, dalam arti setiap waktu dapat mengalami perubahan-perubahan.
Contoh Fenomena Geosfer
Contoh Fenomena Geosfer (Litosfer)
- Contoh Litosfer dalam bentuk materinya yaitu: batuan dengan berbagai jenisnya, gunung dengan tipe dan ketinggianya.
- Contoh Litosfer dalam bentuk fenomena dan gejala geografi: gempa, pergerakan lempeng tektonik.
Contoh Fenomena Geosfer (Atmosfer)
- Contoh Atmosfer dalam bentuk materialnya yaitu: awan, udara beserta materi penyusunnya
- Contoh Atmosfer dalam bentuk fenomena dan gejala geografi yaitu: perubahan unsur-unsur cuaca
Contoh Fenomena Geosfer (Biosfer)
- Contoh Biosfer dalam bentuk materinya yaitu: flora dan fauna
- Contoh Atmosfer dalam bentuk fenomena dan gejala geografi yaitu: persebarannya, habitatnya (kondisi ruangan yang mendukungnya)
Contoh Fenomena Geosfer (Hidrosfer)
- Contoh Hidrosfer dalam bentuk materinya yaitu: air, salju, uap (gas)
- Contoh Hidrosfer dalam bentuk fenomena dan gejala geografi yaitu: pasang surut, arus laut, pergerakan air tanah dan lain-lain
Contoh Fenomena Geosfer (Anthroposfer)
- Contoh Anthroposfer dalam bentuk materinya yaitu: kehidupan biologisnya (kelahiran, kematian)
- Contoh Anthroposfer dalam bentuk fenomena dan gejala geografi yaitu: kehidupan sosialnya, aktivitas ekonominya, budayanya dan lain-lain
Litosfer
Litosfer atau disebut juga kerak bumi adalah lapisan bumi yang paling luar dan keras. Kerak bumi sangat tipis dibandingkan dengan lapisan lainnya. Kerak bumi sangat tipis dibandingkan dengan lapisan lainnya. Tebal kerak bumi itu berfariasi, di deretan pegunungan dapat menjadi 70 km, sedangkan pada daerah daratan berkisar 30-40 km. tebal kerak bumi yang mengalami dasar samudera lebih tipis misalnya yang terdapat di dasar lautan pasifik dan atlantik berkisar 5 km.
Bagian atas dari litosfer disebut deengan SIAL (Silium Aluminium) yang tersusun oleh unsure oksigen, silium, dan aluminium. Lapisan di bawahnya disebut SIMA (Silium Magnesium) yang tersusun oleh unsure silium dan magnesium. Unsure magnesium berbanding dengan aluminium.
Batuan penyusun litosfer sebagian besar kristalin dengan berat jenis <3,4 g/cm3. Selain, komponen lapisan litosfer terdapat pula lapisan litosfer yang menunjukkan kontak antara kerak bumi dengan mantel bumi yang disebut dengan bidang mohorofisik. Bidang mohorofisik adalah bidang batas antara kerak bumi dengan mantel bumi. Lapisan di atas bidang mohorofisik mampu menerusakan dan memantulkan getaran yang terjadi di permukaan atau di dalam kerak bumi.
Atmosfer
Permukaan bumi maupun planet-planet yang lain diselimuti oleh suatu lapisan gas yang disebut atmosfer yang membentang mulai dari permukaan bumi hingga jauh ke luar angkasa. Gas yang membentuk lapisan atmosfer adalah udara yang merupakan kombinasi atau percampuran berbagai macam unsur seperti :
- Nitrogen (N2) sebesar 78%
- Oksigen (O2) sebesar 21%
- Argon (Ar) sebesar 1%
- Air (H2O) sebesar 0 hingga 7%
- Ozon (O) sebesar 0 hingga 0,01%
- Karcondioksida (CO2) sebesar 0,01 hingga 0,1%
Gejala yang terdapat di lapisan ini terdiri dari berbagai macam unsur cuaca seperti angin, suhu, awan, hujan, kelembaban udara, serta udara.
Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukan bumi. Baik air tawar maupun air laut. Air yang ada dipermukaan bumi jumlahnya tetap hanya mengalami siklus atau daur hidologi. Hidrosfer adalah bagian dari geosfer yang menjadi tempat terdapatnya semua jenis sumber air atau tubuh perairan di permukaan bumi. Tubuh perairan yang di maksud meliputi perairan laut dan samudera, air permukaan di daratan, air tanah dan air yang terdapat di atmosfer.
Atas dasar luasnya perairan lautan dan laut, maka mempunyai pengaruh yang besar terhadap kondisi perairan di darat dan kondisi iklim baik lokal, regional maupun global. Oleh sebab itu dalam mempelajari perairan di permukaan bumi tidak dapat lepas dari peran lautan dalam siklus hidrologi.
Siklus hidrologi adalah suatu rangkaian proses yang menjelaskan system peredaran air di permukaan bumi, mulai dari penguapan air laut dan perairan lainnya, hasil proses penguapan berupa awan, bila awan mencapai kondisi jenuh terjadi hujan. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi mengalir di permukaan menjadi sungai, sebagian meresap ke dalam tanah, sebagian menguap lagi melalui pengapan langsung maupun melalui evapotranspirasi. Air sungai dan air tanah yang ke luar sebagai mata air akhirnya masuk ke laut lagi.
Biosfer
Biosfer adalah bagian dari geosfer yang terletak pada troposfer, litosfer dan hidrosfer.yang penuh dengan jehidupan. Biosfer sering juga di sebut dengan lapisan kehidupan. Selama lapisan bumi masih ada organisme maka masih termasuk biosfer. Syarat yang diperlukan agar organisme dapat hidup adalah susu dan oksigen.
Oleh karena suhu dan kadar oksigen itu bervariasi untuk semua tempat maka biosfer pada satu tempat dengan tempat yang lain berbeda, batas biosfer tidak parallel dengan permukaan bumi. Pada stratosfer tidak memungkinkan mahluk dapat mempertahankan kehidupannya, demikian juga pada kedalaman 1000 m di bawah permukaan tanah.
Biosfer adalah kesatuan hidup flora dan fauna yang tersebar di muka bumi. Factor-faktor ligkungan yang berpengaruh terhadap keberadaan flora dan fauna di antaranya adalah iklim (klimatik), tanah (edafik), dan mahluk hidup (biotic).
Antroposfer
Antroposfer adalah bagian dari biosfer yang merupakan ruang di permukaan bumi tempat hidup manusia dengan segala aktifitasnya kehidupannya. Antroposfer tidak sepenuhnya berimpitan dengan biosfer, ada bagian yang berimpitan dan ada pula yang sangat terpisah. Antroposfer berimpitan dengan biosfer apabila manusia dapat hidup secara nomaldan alami tanpa rekayasa yang canggih, misalnya pada ruang yang sesuai dengan untuk pemukiman baik pedesaan maupun perkotaan.
Antroposfer yang tidak berimpitan dengan biosfer misalnya perairan laut dalam, atau pegunungan yang sangat tinggi yang manusia tidak dapat hidup secara alami. Dengan demikian antroposfer adalah lapisan kehidupan bagi umat manusia, oleh karena manusia memiliki akal budi, daya cipta dan kreatifitas maka manusia dapat menempati dan memanfaatkan biosfer sesuai dengan pengtahuanan tehnologi yang mereka miiki.
Pemanfaatan antroposfer oleh manusia tercermin pada penggunaan lahan, seperti pemukiman (prdesaan dan perkotaan), persawahan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan kepariwisataan.