Adaptasi adalah proses dimana terjadi penyesuaian dari mahkluk hidup dengan lingkungan di sekitarnya. Adaptasi hewan merupakan penggambaran terhadap kehidupan hewan X yang menyesuaikan diri untuk lingkungan Y.
Pernyataan ini bisa diartikan sekumpulan hewan X bisa hidup dengan aman pada lingkungan Y yang mana dalam hal ini berarti bahwa hewan X memiliki sifat yang hanya bisa menyesuaikan hidupnya di dalam lingkungan Y saja dan tidak ada di wilayah lainnya.
Atau sebuah kondisi dimana hewan X hanya mampu bertahan hidup pada daerah Y saja namun tidak demikian halnya dengan lingkungan yang lainnya.
Mekanisme Adaptasi Hewan
Penjelasan mekanisme adaptasi hewan adalah berupa ringkasan yang berisikan tentang teori – teori seleksi alam seperti dikemukakan oleh Darwin. Prinsip – prinsip pokok di dalamnya adalah sebagai berikut :
- Anak – anak hewan dari keturunan seorang induk tidak seluruhnya akan tergantung terhadap kondisi interaksi antara sifat individu orang tua dengan lingkungannya.
- Nenek moyang beberapa hewan yang berbeda akan berpisah dengan keturunan dalam jumlah yang berbeda – beda.
- Masing – masing populasi memiliki potensi untuk bisa mendiami seluruh alam semesta apabila masing – masing individu tersebut mampu bertahan hidup dan akan menghasilkan keturunan yang optimal.
- Sifat – sifat yang berbeda – beda dalam suatu populasi akan diwarisi dari nenek moyang mereka.
- Sifat – sifat yang dimiliki hewan dari masing – masing individu dalam sebuah populasi tidak sama persis.
Meskipun teori Darwin meyakini bahwa sifat dari makhluk hidup yang beradaptasi terhadap lingkungannya adalah menjadi ciri yang bersifat menurun namun teori Darwin kurang menyadari bahwa bentuk adaptasi yang terbaiklah akan mencerminkan ciri adaptif terhadap keturunan masing – masing.
Tujuan Adanya Adaptasi
- Untuk mampu bertahan hidup dari mahluk hidup yang bersangkutan.
- Untuk mampu memperoleh makanan yang mencukupi.
- Untuk bisa melindungi diri dari serangan musuh atau pemangsa lainnya.
Prinsip Terhadap Adaptasi
Hewan dan makhluk hidup lainnya memiliki kemampuan masing – masing dalam melakukan adaptasi yang kondisinya dipengaruhi oleh beberapa prinsip dan menjadi faktor penting antara lain sebagai berikut :
- Adaptasi yang ditentukan oleh sifat – sifat genetik.
- Adaptasi memiliki kemampuan yang dipengaruhi oleh kemampuan berkembang biak dari makhluk hidup bersangkutan.
- Kemungkinan besar hewan yang melakukan adaptasi terhadap suatu perubahan dari lingkungan tertentu ditentukan oleh adanya frekuensi perubahan lingkungan.
Adaptasi Struktur
Hewan memiliki sifat – sifat adaptif ada yang berbentuk adaptasi struktural, adaptasi fisiologis, dan adaptasi tingkah laku.
Dalam artikel kami kali ini hanya akan membahas tentang adaptasi struktural saja.
Adapun yang dimaksud dengan adaptasi struktural adalah adaptasi yang sifat – sifat khususnya muncul dalam wujud sifat – sifat morologis tubuh meliputi bentuk – bentuk tubuh, bentuk dan susunan alat – alat tubuh, ukuran tubuh, serta warna tubuh (kulit dan bulu).
Bentuk dan Ukuran Tubuh
Yang dimaksudkan disini adalah pola tubuh yang berhubungan dengan adanya perbandingan antara lebar dan panjang tubuh.
Sekelompok hewan yang hidup di daerah dingin memiliki bentuk dan ukuran tubuh rata – rata bulat dan besar. Sedangkan yang hidup di wilayah panas memiliki tubuh dan ukurannya rata – rata ramping dan kecil.
Bagian – Bagian dari Tubuh
Beberapa bagian dari tubuh hewan yang mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan adalah bentuk – bentuk bagian tubuh hewan bersangkutan yang memiliki sifat homolog dan analog. Kedua sifat ini bisa diamati dengan jelas pada anggota tubuh hewan kelompok vertebrata.
Pada dasarnya masing – masing hewan vertebrata memiliki dua pasang anggota tubuh yaitu sepasang anggota tubuh di bagian depan dan sepasang anggota tubuh di bagian belakang. Terhadap hewan mamalia memiliki dua pasang anggota tubuh yang berfungsi sebagai kaki.
Alat – alat gerak dan hewan yang beradaptasi di darat adalah sesuai dengan sifat – sifat subsrat yang ada di habitatnya.
Seperti pada anggota gerak depan hewan mamalia yang tergolong ke dalam kelompok primata rata – rata berfungsi untuk memegang. Kelompok hewan ini hampir semuanya mampu memanjat pohon dan bergerak dari satu cabang ke cabang yang lainnya.
Bagian depan tubuh dimanfaatkan untuk memegang cabang atau ranting ketika hewan bersangkutan tersebut bermaksud berjalan di atas pohon. Pada beberapa jenis, anggota depan dimanfaatkan untuk memegang makanan dan benda – benda yang lainnya.