Kondisi politik di Indonesia pada awal kemerdekaan tidaklah begitu mapan. Kerap terjadi kekacauan dan ketegangan juga berbagai insiden besar maupun kecil.
Hal ini dikarenakan kekuatan asing masih berseliweran di Indonesia seperti tidak rela Indonesia merdeka dan terlalu khawatir terhadap perkembangan bangsa Indonesia di masa depan menjadi kekuatan besar di dunia.
Sebagian rakyat Indonesia masih harus bentrok dengan pihak – pihak asing guna mengusir mereka yang masih tersisa. Ada tentara Jepang, juga tentara Inggris atas nama Sekutu dan NICA (Belanda) yang berhasil ke Indonesia untuk membonceng tentara Sekutu dengan melakukan strategi licik.
Meskipun pemerintah dan beberapa alat kelengkapan negara sudah terbentuk dan tersedia, namun karena masih dalam masa awal – awal kemerdekaan maka masih banyak muncul kekurangan berupa kekacauan di dalam negeri.
PPKI menggelar sidang untuk mengesahkan undang – undang dasar / UUD 1945 dan dilanjutkan dengan memilih presiden dan wakil presiden. Juga mengantisipasi terjadinya pemberontakan dan turut serta menjaga keamanan negara dengan membentuk TNI (tentara nasional Indonesia).
Proklamasi kemerdekaan Indonesia bukan merupakan titik akhir terhadap perjuangan bangsa Indonesia agar terbebas dari belenggu para penjajah tanah air.
Segala hal telah dilakukan oleh para penjajah namun selalu ditentang oleh para pejuang Indonesia dengan berbagai cara (kala itu). Pertempuran merupakan hal biasa terjadi dimana – mana di Indonesia. Rakyat Indonesia rela mengorbankan segalanya demi kesatuan negera Indonesia.
Demikian pula halnya dengan kondisi perekonomian di Indonesia sangat memprihatinkan sehingga terjadi inflasi tinggi. Ini disebabkan karena peredaran mata uang rupiah Jepang jumlahnya tak terkendali sehingga berpengaruh buruk terhadap mata uang Indonesia merdeka.
Pemerintah RI kurang mampu melarang beredarnya mata uang rupiah Jepang di seluruh Indonesia karena Indonesia sendiri masih belum mempunyai mata uang sah negeri merdeka.
Untuk mengisi kekosongan tersebut, pemerintah RI kala itu memberlakukan 3 jenis mata uang yaitu De Javaesche Bank, uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang rupiah dari Jepang. Ketika NICA menjajah Indonesia, mereka juga memberlakukan mata uang tersendiri yaitu mata uang NICA.
Hal tersebut di atas menyebabkan kondisi perekonomian di Indonesia menjadi semakin memburuk dengan adanya politik blockade yang licik dilakukan oleh tentara NICA (Belanda).
Tentara penjajah ini menyebar terror dan ancaman terhadap pemerintah Indonesia yang menyebabkan terjadinya kesemerawutan dimana – mana. Sehingga pada tanggal 4 Januari 1946 ibukota RI di Jakarta dipindahkan sementara waktu ke Yogyakarta.
Untuk menetralkan inflasi maka pada tanggal 1 Oktober 1946, Indonesia mengeluarkan dan meresmikan uang RI yang disebut ORI sehingga tiga jenis uang yang sedang beredar tersebut di atas dinyatakan sebagai alat tukar yang tidak sah.
Meskipun terlihat semrawut, perlahan – lahan ke masa depan, struktur kehidupan masyarakat Indonesia pada saat itu mulai mengalami kondisi membaik yang mana sudah tidak ada lagi diskriminasi.
Masing – masing wilayah dan masyarakat di dalamnya mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara yang baik.
Sedangkan dalam hal pendidikan, pemerintah yang baru mulai gencar menyediakan dan menyelenggarakan pendidikan untuk generasi penerus bangsa. Ini diwujudkan dengan dilantiknya menteri pendidikan dan pengajaran.
Perjuangan Kemerdekaan dan Latar Belakang
Antara tahun 1942 hingga 1945 berkecamuk perang Pasifik di dunia. Dimana tentara Sekutu di bawah kepemimpinan negara AS semakin kokoh menguasai medan laga sedangkan Jepang mulai mengalami kekalahan dimana – mana.
Ini berpengaruh terhadap keberadaan tentara Jepang di Indonesia yang bersiap – siap untuk mempertahankan diri dari serangan musuh.
Selama masa pemerintahan Jepang yang berlangsung antara tahun 1942 s/d 1945 di Indonesia, Indonesia dibagi – bagi ke dalam beberapa wilayah kekuasaan sebagai berikut: yang pertama wilayah komando angkatan laut berpusat di Makassar meliputi Irian Jaya, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Kalimantan.
Yang kedua adalah wilayah komando angkatan darat memiliki pusat wilayah di Jakarta meliputi Sumatera, Madura, dan Jawa. Terakhir adalah pusat komando untuk seluruh kawasan Asia Tenggara berpusat di Dalat (Vietnam).
Selanjutnya serangan tentara Sekutu mulai diarahkan ke Indonesia. Ini berhasil menguasai Kepulauan Morotai di Maluku dan Irian Jaya pada tanggal 20 Oktober 1944.
Adalah Jendral Douglas Mac Arthur sebagai panglima armada angkatan laut Amerika Serikat di Pasifik mulai melebarkan serangan dengan menyerbu Filipina (Kepulauan Leyte). Merupakan penyerbuan terbesar dalam perang Pasifik yaitu ketika Douglas berhasil mendarat di Kepulauan Leyte.
Maka untuk dapat menarik simpatik dari rakyat Indonesia, Jepang mulai mengijinkan pengibaran bendera Merah Putih di samping bendera Jepang di seluruh jajahan negara Jepang di Indonesia. Juga disertai berkumandangnya lagu kebangsaan Indonesia Raya setelah menyanyikan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo.
Antara Proklamasi dan Kehidupan Politik
Pagi hari di tanggal 17 Agustus 1945 sudah dilakukan beberapa persiapan penting di rumah Soekarno yang berlokasi di Jalan Raya Pengangsaan Timur 56 Jakarta guna memperingati dan menyambut proklamasi kemerdekaan negara Indonesia yang pertama.
Sekitar 1.000 orang hadir di sekitar rumah untuk turut serta menyaksikan peristiwa penting tersebut. Tepat jam 9.50 menit, Hatta datang dan masuk ke kamar Soekarno. Sepuluh menit kemudian kedua pemimpin tersebut terlihat bersama – sama menuju ke kamar tamu di ruang depan rumah untuk memulai acara tepat pukul 10 pagi.
Soekarno berhasil membacakan naskah proklamasi yang sebelumnya diketik dan ditandatangi oleh Soekarno bersama dengan Moh. Hatta.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 digelar sidang PPKI yang pertama. Sidang ini menghasilkan beberapa keputusan antara lain sebagai berikut :
- Undang – undang dasar disahkan yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh Dokuritsu Junbi Cosakai (sekarang dikenal dengan nama undang – undang dasar 1945 / UUD 1945).
- Dilakukan pemilihan presiden dan wakil presiden yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta.
- Dalam menjalani masa peralihan tersebut, tugas – tugas presiden untuk sementara waktu dibantu oleh sebuah komite.
Selanjutnya pada tanggal 19 Agustus 1945, presiden dan wakil presiden memanggil dan mengumpulkan beberapa anggota PPKI dan kelompok cendekiawan serta pemuda – pemudi guna bersama – sama membentuk komite nasional Indonesia pusat (KNPI). KNPI inilah nantinya akan berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai hasil pilihan rakyat.
Demikian kami menjelaskan dengan singkat tentang kondisi sosial Indonesia di awal kemerdekaan. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.