Manusia juga berperan sebagai komponen yang dapat memengaruhi ekosistem. Manusia bisa melakukan beberapa aktifitas yang bisa meningkatkan produksi komponen biotik ekosistem. Namun, ulah manusia juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Nah, berikut ini adalah aktifitas-aktifitas manusia yang bisa menurunkan keanekaragaman hayati.
Pembukaan Hutan
Pembukaan hutan biasanya dilakukan untuk membuka lahan pertanian, perumahan, pertambangan dan industri. Aktifitas manusia ini dipengaruhi karena adanya pertambahan populasi manusia akan berakibat terhadap keseimbangan ekosistem hutan. Nah, apabila hal tersebut dibiarkan saja maka kegiatan-kegiatan seperti penggundulan hutan besar-besaran akan mengakibatkan banjir. Kegiatan pembukaan hutan juga akan menghilangkan spesies-spesies asli yang ada di hutan karena habitatnya telah rusak. Misalnya, makin langkanya jalak putih bali akibat habitatnya tergusur, dan menurunnya populasi harimau jawa karena habitatnya menyempit.
Eksploitasi sumber daya alam hayati yang berlebihan
Pertambahan populasi manusia yang begitu cepat akan berpengaruh pada pengambilan sumber daya alam hayati oleh manusia bisa melebihi batas regenerasi dan reproduksi dari organisme tersebut. Hal tersebut tentu akan menyebabkan kepunahan pada berbagai jenis makhluk hidup, sehingga menurunkan keanekaragaman hayati. Misalnya seperti perburuan orangutan untuk membuat obat, gading gajah untuk dikoleksi, serta perburuan beruang dan ular atau buaya untuk pembuatan tas maupun jaket kulit.
Pencemaran lingkungan
Jumlah pemukiman dan industri yang meningkat juga akan membawa konsekuensi terciptanya limbah sehingga dapat mencemari lingkungan baik air, tanah atau udara. Pencemaran adalah perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh ulah manusia. Perubahan lingkungan tersebut akan memberikan tekanan bagi makhluk hidup yang akan sangat membahayakan kelangsungan biodiversitas atau keanekaragaman hayati di permukaan bumi. Pencemaran lingkungan ini contohnya seperti makin langkanya jenis-jenis ikan air tawar yang ada di sungai Ciliwung karena pencemaran limbah industri, matinya ribuan ikan laut di Pantai Teluk Jakarta karena pencemaran limbah industri.
Budidaya monokultur dan dampak negatif rekayasa genetik
Sistem pertanian monokultur memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas pangan, akan tetapi berpengaruh negatif terhadap jenis-jenis tumbuhan yang kurang bersifat unggul karena menjadi kurang dibudidayakan sehingga dapat hilang dari lingkungan dan akhirnya menjadi punah. Selain itu penggunaan bibit unggul yang tahan hama dan penyakit hasil rekayasa genetika juga dapat menyebabkan erosi plasma nuftah untuk tanaman yang tidak tahan terhadap hama dan penyakit.