Pelapukan batuan dapatterjadi karena beberapa faktor yaitu seperti keadaan struktur batuan, keadaan topografi, cuaca dan iklim, dan keadaan vegetasi. Nah untuk pembahasan lebih lajut, yuk simak bacaan dibawah ini.
Keadaan struktur batuan
Struktur batuan merupakan sifat fisik dan sifat kimia yang dimiliki tiap batuan. Sifat fisik batuan adalah berupa warna batuan. Adapun sifat kimia batuan adalah unsur-unsur kimia yang terdapat dalam batuan tersebut. Dengan adanya kedua sifat tersebut maka dapat menyebabkan perbedaan daya tahan batuan terhadap pelapukan. Contoh dari batuan yang mudah lapuk yaitu seperti batu lempeng, sedangkan batuan yang susah mengalami pelapukan adalah batuan beku.
Keadaan topografi
Keadaan topografi muka bumi ternyata ikut mempengaruhi proses terjadinya pelapukan batuan. Batuan yang letaknya pada lereng yang curam maka akan cenderung mudah melapuk bila dibandingkan dengan batuan yang ada di tempat yang landai. Batuan yang berada pada lereng yang curam akan dengan sangat mudah terkikis karena langsung bersentuhan dengan cuaca sekitar. Namun batuan yang letaknya berada pada lereng landai atau rata maka batuan akan terselimuti oleh berbagai endapan, hal ini membuatnya dapat memperlambat proses pelapukan dari batuan.
Cuaca dan iklim
Unsur cuaca dan iklim juga mempengaruhi proses pelapukan diantaranya seperti suhu udara, curah hujan, sinar matahari, angin, dan lain sebagainya. Daerah yang memiliki iklim lembab dan panas maka akan membuat batuan cepat mengalami proses pelapukan. Adanya pergantian temperatur antara siang yang begitu panas dan malam yang dingin maka juga akan makin mempercepat pelapukan, bila dibandingkan daerah yang memiliki iklim dingin.
Keadaan vegetasi
Vegetasi atau tumbuh-tumbuhan ternyata juga mempengaruhi proses pelapukan. Hal tersebut di sebabkan oleh adanya akar-akar tumbuhan yang dapat menembus celah-celah batuan. Ketika akar tersebut makin bertambah besar, maka kekuatannya akan makin besar pula untuk menerobos batuan.