Salah satu sumber ide untuk menulis puisi yang paling mudah didapatkan adalah berdasarkan pengalaman pribadi. Pengalaman merupakan segala sesuatu yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dirasakan, atau dialami. Misalnya, ketika muncul ide atau gagasan yang hubungan antara penyair dan alam, maka puisinya akan bertema keindahan. Begitu pula ketika muncul ide atau gagasan yang berkaitan dengan persoalan sosial, maka puisi nya akan bertema kritik sosial. Berikut ini adalah contoh puisi yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penyairnya.
Dalam Diriku
Karya Sapardi Djoko Damono
dalam dirimu mengalir
sungai panjang
darah namanya
dalam diriku menggenang
telaga darah
sukma namanya
dalam diriku meriak
gelombang suara
hidup namanya
dan karena hidup itu indah
aku menangis sepuas-puasnya.
Puisi di atas merupakan puisi yang ditulis berdasarkan pengalaman batin penyairnya, bukan merupakan reaksi penyair terhadap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Sapardi ingin mengungkapkan perasaannya, pemahamannya tentang hakikat dirinya serta bagaimana dia menjalani kehidupannya. Bandingkan juga dengan puisi hasil perenungan batin berikut ini.
Tuhan Begitu Dekat
Karya: Abdul Hadi WM.
Tuhan
Kita begitu dekat
Sebagai api dengan panas
Aku panas dalam apimu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainmu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti angin dan arahnya
Kita begitu dekat
Dalam gelap
Kini aku nyala
Pada lampu padamu
Pada puisi tersebut, penyair Abdul Hadi ingin membagikan pengalamannya yang religiusnya dengan pembaca. Pada suatu saat ia begitu dekat dengan Tuhan. Pada saat yang lain ia merasa tidak berarti di hadapan Tuhan, seperti nyala lampu ketika padam, musnah, hilang, ke dalam yang Maha Gaib. Apabila dicermati proses kreatifnya, puisi-puisi impresionis
Tugas
Tulislah sebuah puisi bebas yang berisi ungkapan perasaanmu terhadap sesuatu. Misalnya, rasa sayang pada kedua orang tua, rasa optimismu menghadapi masa depan, kebahagiaanmu menjadi satu keluarga besar dengan teman-temanmu sekelas, dan sebagainya.
Contoh jawaban:
Puisi Untuk Ayah dan Ibu
Ayah… Ibu…
Engkau begitu baik padaku…
Engkau membimbing ku hingga aku sebesar ini…
Engkau yang mengajariku segala hal…
Engkau membimbing ku dengan tulus dan sabar…
Tapi saat aku nakal, engkau memarahiku…
Tapi, saat engkau memarahiku, aku tahu itu demi kebaikanku…
Karena engkau sayang dan cinta kepadaku…
Jasamu takkan kulupakan…
Do’aku menyertai mu…