Kamu telah memahami perbedaan karakteristik bahasa hikayat dengan cerpen. Dalam sub bagian ini, kamu akan belajar mengembangkan imajinasi dan kreasi untuk menuliskan kembali isi hikayat dalam bentuk cerpen.
Kegiatan 1
Membandingkan Alur Cerita dalam Hikayat dan Cerpen
Salah satu unsur intrinsik yang sangat menentukan keberhasilan sebuah cerpen atau hikayat dalam menyampaikan cerita adalah alur. Alur adalah rangkaian peristiwa yang mempunyai hubungan sebab akibat yang membentuk satu rangkaian cerita yang utuh.
Salah satu karakteristik alur dalam hikayat selain beralur maju adalah menggunakan alur berbingkai. Alur mundur dalam sebuah cerita berarti cerita dimulai dari masa lalu ke masa kini, atau dari masa kini ke masa yang akan datang. Alur berbingkai artinya di dalam cerita ada cerita lain. Alur berbingkai dalam hikayat biasanya disajikan dengan menghadirkan tokoh lain yang bercerita tentang suatu kisah.
Perhatikan contoh alur berbingkai dalam kutipan hikayat berikut ini.
Dalam cerita yang lain pula, Bayan bercerita mengenai pengorbanan seorang isteri. seorang puteri raja yang kejam telah membunuh 39 orang suaminya. suaminya yang keempat puluh telah berjaya menginsafkannya dengan sebuah cerita mengenai seekor rusa betina yang sanggup menggantikan pasangannya, rusa jantan, untuk disembelih.
Dalam kutipan di atas tampak Burung Bayan sedang menyampaikan sebuah cerita kepada tuannya. Inilah yang dimaksud alur cerita berbingkai.
Berbeda dengan hikayat yang selalu menggunakan alur mundur, alur dalam cerpen bisa berpola maju, mundur, bahkan maju mundur (campuran).
Tugas 1
Petunjuk:
- Bacalah kembali cerpen Tukang Pijat keliling. Tuliskan alur ceritanya (rangkaian peristiwanya) secara singkat.
- Bacalah hikayat berikut ini kemudian tuliskan alur ceritanya (rangkaian peristiwanya) secara singkat.
- Bandingkanlah alur cerpen dan hikayat tersebut!
Jawab:
1) Alur pada cerpen ‘Tukang Pijat Keliling’ adalah alur maju.
Ringkasan peristiwa:
Tiba-tiba saja datang ke kampung dengan pakaian tampak lusuh seseorang yang dikenal Darko, si tukang pijat keliling. Setiap malam, dengan membawa minyak urut, dia menyusuri ganggang di kampung guna menjemput pelanggan. Bila malam hampir tandas, Darko kembali ke tempat pemakaman di ujung kampung. Warga menyarankan supaya menginap di masjid saja. Namun dia tolak. Katanya kini masjid sedang berada di ujung tanduk. Seminggu kemudian orang-orang kampung gusar. Karena Pak Lurah mengumumkan bahwa masjid kampung satu-satunya yang berada di jalan utama, akan segera dipindah ke permukiman berimpitan rumah-rumah warga.
Kurit meminta Darko meramalkan nasibnya. Awalnya Kurit menolak. Kemudian dia mulai mengusap telapak tangan Kurit berkata, ”Tetap dirawat pertanianmu, rezeki akan terus membuntuti.” Tidak lama kemudian, Kurit membenarkan ucapan Darko dan menceritakan kejelian Darko kepada siapa saja yang ia temui.
Kini hampir setiap malam selalu saja ada yang membutuhkan jasanya. Kejelian Darko dalam meramal semakin diyakini orang-orang kampung. Pak Lurah pun merasa terusik mendengar kabar tersebut. Pak Lurah mengundang Darko dan mendesak Darko memberikan nomor togel, bahkan sedikit memohon. Akhirnya Darko memberikannya. Tetapi nomor togel yang diberikan Darko tidak juga tembus. Pak Lurah geram dan di suatu Jumat yang cerah, Pak Lurah mengumpulkan beberapa warga guna memindahkan perlengkapan penguburan ke tengah permukiman. Dan sejak itulah warga tidak menemukan Darko lagi sejak dua hari yang lalu,
2) Ada seorang suami istri yang dikutuk hidup miskin. Pada suatu hari mereka mendapatkan anak yang diberi nama Marakarma, dan sejak anak itu lahir hidup mereka pun menjadi sejahtera dan berkecukupan. Ayahnya termakan perkataan para ahli nujum yang mengatakan bahwa anak itu membawa sial dan mereka harus membuangnya.Setelah membuangnya, mereka kembali hidup sengsara. Dalam masa pembuangan, Marakrama belajar ilmu kesaktian dan pada suatu hari ia dituduh mencuri dan dibuang ke laut. Ia terdampar di tepi pantai tempat tinggal raksasa pemakan segala. Ia pun ditemukan oleh Putri Cahaya dan diselamatkannya.
Mereka pun kabur dan membunuh raksasa tersebut. Nahkoda kapal berniat jahat untuk membuang Marakarma ke laut, dan seekor ikan membawanya ke Negeri Pelinggam Cahaya, di mana kapal itu singgah.
Marakrama tinggal bersama Nenek Kebayan dan ia pun mengetahui bahwa Putri Mayang adalah adik kandungnya. Lalu Marakarma kembali ke Negeri Puspa Sari dan ibunya menjadi pemungut kayu. Lalu ia memohon kepada dewa untuk mengembalikan keadaan Puspa Sari. Puspa Sari pun makmur mengakibatkan Maharaja Indra Dewa dengki dan menyerang Puspa Sari. Kemudian Marakrama menjadi Sultan Mercu Negara.
Tugas 2
Bacalah hikayat berikut ini kemudian tuliskan isi cerita hikayat tersebut dalam Bentuk Cerpen.
Jawab:
Hikayat Si Miskin
Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya dibuang dari keinderaan sehingga sengsara hidupnya. Oleh sebab itu ia dikenal sebagai si Miskin. Setiap hari mereka berkeliling mencari rezeki di Negeri Antah Berantah di bawah pimpinan Maharaja Indera Dewa. Ke manapun mereka pergi selalu diusir penduduk dengan disertai penganiayaan. Malam hari mereka tidur di hutan dan siang harinya mereka berkeliling mencari rezeki. Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan buah mangga yang ada di taman raja. Tapi Si Miskin menolaknya sehingga si isteri semakin keras menangisnya. Kemudian si Miskin menerima permintaannya, tetapi Si Miskin hanya membelikan buah mangga dari pasar sehingga ditolak oleh isterinya. Pada akhirnya dengan rasa takut dan terpaksa ia menghadap raja dan memohon mempelam. Setelah ia mendapatkannya, ia segera pulang dan memberikan mangga itu kepeda isterinya. Setelah tiba saatnya, lahirlah anak laki-laki pertama mereka yang diberi nama Marakarmah (anak di dalam kesukaran) dan diasuhnya dengan penuh kasih sayang.
Pada suatu hari ketika sedang menggali tanah si Miskin mendapat tajau yang penuh berisi emas yang tidak akan habis sampai ke anak cucunya. Dengan takdir Allah, di tempat itu berdirilah sebuah kerajaan komplit dengan perlengkapannya. Kemudian Si Miskin mengganti namanya menjadi Maharaja Indera Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri Ratna Dewi. Dan negerinya diberi nama Puspa Sari. Tidak lama kemudian, lahirlah anak kedua mereka bernama Nila Kesuma.
Maharaja Indera Dewa menjadi iri hati atas kemasyhuran Negeri Puspa Sari dan kebaikan hati Raja Indera Angkasa. Ketika Maharaja Indera Angkasa mencari ahli nujum untuk meramalkan nasib putera-puterinya, Maharaja Indera Dewa memanfaatkan hal tersebut untuk menghancurkan Negeri Puspa Sari. Atas bujukan jahat Maharaja Indera Dewa, para ahli nujum mengatakan bahwa kelak Marakarmah dan Nila Kesuma akan mendatangkan celaka bagi orangtuanya. Maharaja Indera Angkasa percaya pada ramalan palsu tersebut dan dengan berat hati ia memerintahkan kedua puteranya pergi selama-lamanya. Sepeninggal putera-puterinya, Negeri Puspa Sari musnah terbakar dan Maharaja Indera Angkasa menjadi miskin kembali.
Sesampainya di tengah hutan, Marakarmah dan Nila Kesuma berlindung di bawah pohon beringin dan mereka menangkap seekor burung untuk dimakan. Ketika Marakarmah mencari api ke kempung, ia disangka seorang pencuri dan ia dipukuli orang banyak, kemudian dibuang ke laut. Nila Kesuma ditemu oleh Raja Mengindera Sari, putera mahkota Palinggam Cahaya, yang pada akhirnya menjadi isteri putera mahkota itu dan bernama Mayang Mengurai.
Nasib Marakarmah dilautan ia terus hanyut dan terdampar di pangkalan raksasa. Di sana ia bertemu dengan Cahaya Chairani (anak raja Cina) yang ditawan oleh raksasa. Mereka berdua mencoba melarikan diri dari pulau itu dengan menumpang sebuah kapal. Nahkoda kapal menginginkan cahaya Chairani sehingga ia mendorong Marakarmah kelaut, kemudian ia ditelan oleh ikan nun yang pada akhirnya terdampar di dekat rumah Nenek Kebayan. Atas petunjuk burung rajawali, Nenek Kebayan mengeluarkan Marakarmah dari perut ikan nun itu. Kemudian Marakarmah dijadikan anak angkat Nenek Kebayan.
Setiap hari Marakarmah membantu Nenek Kebayan menjual bunga yang akhirnya membuat ia bertemu kembali dengan iaterinya Cahaya Chairani. Karena cerita dari Nenek Kebayan tentang Raja Mangindera Sari, tahulah Marakarmah bahwa puteri yang ditemulan Raja Mangindera Sari itu adalah adiknya sendiri, kemudian ia menemui adiknya itu. Lalu ia membunuh nahkoda kapal yang jahat itu. Selanjutnya Marakarmah mencari ayah bundanya, dan dengan kesaktiannya ia menciptakan kembali kerajaan Puspa Sari seperti dahulu kala. Kemudian ia mengalahkan Negeri Antah Berantah, yang kemudian dipimpin oleh raja Bujangga Indera (saudara Cahaya Chairani). Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya Mercu Indera dan menggantikan mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi raja di Palinggam cahaya.
Kegiatan 2
Menceritakan Kembali Isi Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
Kamu telah membandingkan isi dan kaidah kebahasaan hikayat dan cerpen, berikutnya kamu akan belajar mengubah isi cerita hikayat ke dalam bentuk cerpen.
Di antara yang perlu kamu perhatikan adalah
- Mengubah alur cerita dari alur berbingkai menjadi alur tunggal.
- Menggunakan bahasa Indonesia saat ini.
- Menggunkan gaya bahasa yang sesuai.
- Tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalam hikayat.
Tugas
Untuk memudahkan kamu dalam menulis cerpen berdasarkan isi cerita hikayat di atas, kerjakanlah dulu tugas-tugas berikut.
1) Analisislah gagasan-gagasan pokok dalam teks Hikayat Si Miskin.
2) Susunlah gagasan-gagasan pokok tersebut menjadi sebuah sinopsis cerita yang utuh!
3) Ubahlah hikayat tersebut menjadi sebuah cerpen dengan memerhatikan langkah berikut!
- Analisislah nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat;
- Tentukan tema dari sinopsis yang telah kamu buat;
- Buatlah poin-poin alur dari tema tersebut sehingga menjadi kerangka cerpen;
- Kembangkanlah poin alur tersebut menjadi sebuah cerpen yang memiliki tokoh dan setting berbeda dengan teks asal dengan tetap memerhatikan alur dan nilai.
Jawab:
1) Gagasan-gagasan pokok dalam teks Hikayat si Miskin adalah:
- Seorang raja di Keindraan dibuang dan dikutuk menjadi miskin oleh dewa Batara Indera, dia kemudian dikenal senagai Si Miskin
- Si Miskin dan istrinya pergi ke Negara Antah Berantah dimana mereka diusir-usir karena pakaianya yang compang-camping dan terpaksa tinggal di hutan.
- Istri Si Miskin hamil dan mengidam mangga dari kebun raja Negeri Antah Berantah. Di Miskin pun berupaya mengambilnya.
- Setelah melahirkan, anaknya adalah laki-laki dan diberi nama Marakarmah (anak yang lahir dalam kesulitan)
- Si Miskin dan keluarganya tiba-tiba menjadi kaya setelah menemukan tajau berisi emas.
- Dengan kekayaan ini Si Miskin mendirikan Kerajaan Puspa Sari dan menamakan dirinya Maharaja Indera Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri Ratna Dewi. Ia kemudian memiliki anak kedua yang bernama Nila Kesuma.
- Karena kekayaannya kerajaan ini mengundang iri kerajaan Antah Berantah. Rajanya kemudian mengatur agar ahli nujum berbohong terhadap ramalannya dan mengatakan bahwa kedua anak itu akan membawa bencana.
- Akhirnya Marakarmah dan Nila Utama diusir akibat ramalan palsu itu.
- Di pengasingan Marakarmah dituduh mencuri dan dibuang ke laut. Sementara Nila Utama bertemu dan menikah dengan Putera Mahkota kerajaan Palinggam Cahaya.
- Sementara Marakarmah akirnya mendarat dan bertemu dengan Cahaya Chairani yang ditawan para raksasa. Mereka berhasil melarikan diri dan menumpang kapal. Namun nahkoda kapal tertarik dengan Cahaya Chairani dan membuang Marakarmah kel laut lagi sehingga dia dimakan ikan.
- Marakarmah berhasil keluar dari perut ikan dan bekerja pada Nenek Kebayan yang menjual bunga dan bisa bertemu kembali dengan Cahaya Chairani.
- Marakarmah kemudian bertemu lagi dengan adiknya Nila Kusema.
- Marakarmah kemudian kembali ke orang tuanya yang lagi-lagi menjadi Si Miskin dan membantu membangun kembali kerajaannya.
- Akhirnya, Marakarmah pergi negara mertuanya dan memggantikan mertuanya debagai raja.
2) Ada seorang suami istri yang dikutuk hidup miskin. Pada suatu hari mereka mendapatkan anak yang diberi nama Marakarma, dan sejak anak itu lahir hidup mereka pun menjadi sejahtera dan berkecukupan. Ayahnya termakan perkataan para ahli nujum yang mengatakan bahwa anak itu membawa sial dan mereka harus membuangnya.Setelah membuangnya, mereka kembali hidup sengsara. Dalam masa pembuangan, Marakrama belajar ilmu kesaktian dan pada suatu hari ia dituduh mencuri dan dibuang ke laut. Ia terdampar di tepi pantai tempat tinggal raksasa pemakan segala. Ia pun ditemukan oleh Putri Cahaya dan diselamatkannya. Mereka pun kabur dan membunuh raksasa tersebut.
Nahkoda kapal berniat jahat untuk membuang Marakarma ke laut, dan seekor ikan membawanya ke Negeri Pelinggam Cahaya, di mana kapal itu singgah. Marakrama tinggal bersama Nenek Kebayan dan ia pun mengetahui bahwa Putri Mayang adalah adik kandungnya. Lalu Marakarma kembali ke Negeri Puspa Sari dan ibunya menjadi pemungut kayu. Lalu ia memohon kepada dewa untuk mengembalikan keadaan Puspa Sari. Puspa Sari pun makmur mengakibatkan Maharaja Indra Dewa dengki dan menyerang Puspa Sari. Kemudian Marakrama menjadi Sultan Mercu Negara.