Hikayat merupakan sebuah teks narasi yang berbeda dengan narasi lain. Di antara karakteristik hikayat adalah (a) terdapat kemustahilan dalam cerita, (b) kesaktian tokoh-tokohnya, (c) anonim, (d) Istana Sentris, (e) menggunakan alur berbingkai/ cerita berbingkai.
Berikut contoh karakteristik bahasa hikayat yang terdapat dalam teks “Hikayat Indera Bangsawan” pada bagian A di atas.
a. Kemustahilan
Salah satu ciri hikayat adalah kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa maupun dari segi cerita. Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau tidak bisa dinalar.
Perhatikan contoh analisis kemustahilan dalam kutipan hikayat berikut, kemudian diskusikanlah kemustahilan dalam kutipan-kutipan lainnya.
Kemustahilan
- bayi lahir disertai pedang dan panah
- seorang putri keluar dari gendang
Kutipan Teks
- hatta beberapa lamanya, tuan puteri sitti kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang.
- lalu diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu, maka puteri ratna sari pun keluarlah dari gendang itu.
ia ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul.
b. Kesaktian
Di dalam hikayat terdapat kesaktian para tokoh. Kesaktian dalam Hikayat Indera Bangsawan ditunjukkan dengan kesaktian kedua pangeran kembar, Syah Peri dan Indera Bangsawan, serta raksasa kesaktian itu:
- Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu merusak sebuah kerajaan;
- Raksasa memberi sarung kesaktian untuk mengubah wujud dan kuda hijau untuk mengalahkan Buraksa;
- Indera Bangsawan mengalahkan Buraksa.
c. Anonim
Salah satu ciri cerita rakyat, termasuk hikayat, adalah anonim. Anonim berarti tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarang. Hal tersebut disebabkan cerita disampaikan secara lisan. Bahkan, dahulu masyarakat mempercayai bahwa cerita yang disampaikan adalah nyata dan tidak ada yang sengaja mengarang.
d. Istana Sentris
Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Dalam Hikayat Indera Bangsawan hal tersebut dapat dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan adalah raja dan anak raja, yaitu Raja Indera Bungsu, putranya Syah Peri dan Indera Bangsawan, Putri Ratna Sari, Raja Kabir, dan Putri Kemala Sari. Selain itu, latar tempat dalam cerita tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh raja serta istana dalam suatu kerajaan.
Sebenarnya selain karakteristik di atas, hikayat juga mempunyai ciri khusus dalam hal penggunaan bahasanya.
Karakteristik bahasa hikayat akan dibahas pada bagian lain di bab ini.
Tugas
Petunjuk:
- Bacalah Hikayat Bayan Budiman berikut ini.
- Identifikasikanlah karakteristik hikayat tersebut dengan menggunakan tabel berikut ini.
1. Kemustahilan
a. Meminta nasihat pada burung tiung dan bayan
Kutipan teks:
Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam dari pada senjata.
b. Burung bayan dapat berpikir dan melakukan sesuatu agar tidak dibunuh
Kutipan teks:
Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa.
c. Burung bayan dapat bercerita banyak kisah
Kutipan teks :
Maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam.
d. Burung bayan dapat bersikap bijaksana
Kutipan teks :
Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya tetapi juga dapat menyekat isteri tuannya daripada menjadi isteri yang curang.
2. Kesaktian
a. Burung bayan dapat menyadarkan Bibi Zainab
Kutipan teks :
Burung Bayan tidak melarang malah dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan rancangannya itu, tetapi dia berjaya menarik perhatian serta melalaikan Bibi Zainab dengan cerita-ceritanya.
b. Hati kera dapat menyembuhkan luka
Kutipan teks:
Anak saudagar mendapat luka di tangannya. Luka tersebut tidak sembuh melainkan diobati dengan hati kera.
3. Istana Sentris
Istana sentris tidak hanya menceritakan tentang kehidupan dalam istana saja, tetapi juga kehidupan masyarakat kelas atas pada zaman dahulu.
a. Khojan Mubarok, saudagar yang amat kaya
Kutipan teks :
Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak.
b. Bibi Zainab, anak seorang saudagar kaya
Kutipan teks:
Ia dipinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab.
c. Anak Raja Azam
Kutipan teks:
Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok.
d. Anak saudagar yang berteman dengan kera
Kutipan teks:
Ibu bayan telah bercerita kepada anak-anaknya tentang seekor anak kera yang bersahabat dengan seorang anak saudagar.
Kegiatan 3
Mengidentifikasi Nilai-nilai dalam Hikayat
Hikayat termasuk cerita yang memiliki banyak nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan diantaranya nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan) , dan estetika (keindahan).
Bacalah kembali kutipan Hikayat Bayan Budiman di atas dan temukanlah nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
1. Nilai agama
Kutipan :
– Maka bernasihatlah ditentang perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT.
2. Nilai moral:
kutipan:
– Apatah dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan?
– Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam dari pada senjata.
3. Nilai pendidikan:
kutipan :
– Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun.