Setelah kamu memahami pokok-pokok isi anekdot, di bagian ini kamu ditugaskan untuk mendiskusikan penyebab kelucuan anekdot.
Kelucuan dalam anekdot biasanya disampaikan dengan bahasa yang singkat, tetapi mengena. Dalam anekdot berjudul Dosen yang juga menjadi Pejabat terdapat sindiran atas dosen yang juga menjadi pejabat. Cerita tersebut menjadi lucu karena alasan dosen tidak mau berdiri, duduk terus selama mengajar, karena takut akan kehilangan kursi jabatannya apabila ia berdiri.
Tugas
Sekarang, diskusikanlah penyebab kelucuan anekdot Cara Keledai Membaca Buku di atas.
Jawab:
Dari awal penceritaan anekdot Cara Keledai membaca buku, kelucuan memang tidak dimunculkan. di sini secara naratif hanya dikisahkan bagaimana permintaan sang raja untuk membuat keldai dapat membaca sebenarnya addalah permintaan yang memang mustahil dan mengada-ada. kelucuannya terletak pada bagaimana tokoh utama menaganggap bahwa itu adalah perintah serius yang harus dilakukan. kelucuan kedua terjadi diakhir kalimat tentang bagaiaman ia menjawab pertanyaan sang raja, bahwa perintahnya sudah terlaksana, dan dia bilang ‘begitulah cara keledai membaca’. artinya hal tersebut menjadi lucu karena mampu memukul telak perintah raja dengan cara yang lugu tapi cerdas.
B. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Sebuah Teks Anekdot
Pada bagian sebelumnya, kamu telah mengkritisi teks anekdot dari aspek makna tersiratnya. Sekarang saatnya kamu mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot.
Untuk mengonstruksi makna tersirat dalam anekdot, lakukan kegiatan-kegiatan berikut ini.
Kegiatan 1
Membandingkan Anekdot dengan Humor
Di pelajaran sebelumnya kamu telah memahami bahwa anekdot adalah cerita singkat yang lucu dan menarik. Apakah semua cerita lucu dapat dikategorikan sebagai anekdot? Hampir setiap orang mengatakan bahwa humor dengan anekdot adalah sama.
Agar dapat mengetahui persamaan dan perbedaan antara keduanya, bacalah puisi humor berikut ini.
Surat Cinta Tukang Buah dan Tukang Sayur
Surat Tukang Buah kepada Tukang Sayur
Wajahmu memang manggis
sifatmu juga melon kolis
Tapi hatiku nanas karena cemburu
Terasa sirsak napasku
Hatiku anggur lebur
Ini delima dalam hidupku
Memang ini salakku
Jarang apel di malam minggu
Ya Tuhan … mohon belimbing-Mu
Kalo memang per-pisang-an ini yang terbaik untukmu
Semangka kau bahagia dengan pria lain.
Sawo nara
Dari Durianto
Balasan dari Tukang sayur
Membalas kentang suratmu itu
Brokoli-brokoli sudah kubilang
Jangan tiap dateng rambutmu selalu kucai
Jagungmu tak pernah dicukur
Disuruh dateng malem minggu
eh nongolnya hari labu
Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin pare
Kalo mau nelpon aku aja mesti ke wortel
Terus terong aja
cintaku padamu sudah lama tomat
Jangan kangkung aku lagi
aku mau hidup seledri
Cabe dech.
Dari : Sayurati
Setelah membaca humor tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini.
a) Apakah ide ceritanya diangkat dari kejadian nyata?
Jawab: Iya, ide diambil dari kejadian nyata yang dialami oleh tukang sayur dan tukang buah. hal ini terlihat dari pemilihan kata yang digunakan, yaitu benda-benda yang mereka jual setiap hari.
b) Apakah masalah yang diangkat dalam humor tersebut berkaitan dengan tokoh publik (penting) dan kepentingan masyarakat umum?
Jawab: Tidak. Karena cerita di atas hanya ungkapan kegalauan antara seorang tukang buah dengan tukang sayur.
c)Apakah ada makna tersirat yang disampaikan dalam bentuk kritik atau sindiran di dalamnya?
Jawab: Makna yang tersirat adalah sebuah rasa sedih karena sebuah perpisahan.
d)Apakah tujuan komunikasi pencerita hanya untuk menghibur atau ada tujuan lain?
Jawab: Tujuan komunikasi pencerita hanyalah menghibur, karena cerita tersebut berisi kesedihan tetapi menggunakan kata-kata yang ‘mirip’ sehingga terkesan lucu.
Perhatikan contoh perbandingan antara anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat dengan Surat Cinta Tukang Buah kepada Tukang Sayur berikut ini.
Aspek
- Anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat
- Humor Surat Cinta Tukang Buah kepada Tukang Sayur
Ide cerita
- Peristiwa nyata.
- Rekaan.
Isi
- Masalah terkait tokoh publik atau masalah yang menyangkut orang banyak.
- Masalah kehidupan sehari-hari, umum.
Fungsi komunikasi
- Menyampaikan kritik/ sindiran secara halus.
- Menghibur.
Makna tersirat
- Menyadarkan para pejabat agar jika masa jabatannya habis mereka bersedia untuk turun dari jabatannya dan siap digantikan oleh yang lain.
- Tidak ada makna atau pesan tersirat yang disampaikan.
Tugas 1
Sekarang, cobalah membaca cerita-cerita lucu berikut ini kemudian kenalilah mana yang merupakan anekdot dan mana yang merupakan cerita lucu (humor)? Agar dapat lebih memahami isi cerita dan menangkap makna yang disampaikan penulisnya, peragakanlah cerita lucu berikut ini di depan kelas.
Cerita 1
Mau Gaji Besar?
A: Halo, dengan siapa di sini?
B: dengan bapak anwar
A: Oh, bapak anwar,
apakah bapak
ingin mendapatkan
uang tunai sebesar
3 juta rupiah
B: Wah, mau banget!!
gimana caranya??
A: Kerja pak!
B: ….
Cerita 2
Profesi Anak-Anak Penjual Kue
Bapak Presiden bertanya pada ibu tua penjual kue.
Bapak Presiden : “Sudah berapa lama jualan kue?”
Ibu Tua : “Sudah hampir 30 tahun.”
Bapak Presiden : “Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?”
Ibu Tua : “Anak saya ada 4. Yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan dan yang ke-4 di DPR. Jadi mereka sibuk sekali, Pak.”
Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum. Lalu berbicara ke semua hadirin yang menyertai beliau.
Bapak Presiden : ”Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi, karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal di rumah mewah.”
Bapak Presiden : “Apa jabatan anak di POLDA, KPK, Kejaksaan dan DPR?”
Ibu Tua : “Sama … jualan kue juga.”
Cerita 3
Nangka Impor
Seorang teman diplomat yang baru ditempatkan di Belanda bercerita,
Saya pernah makan siang di sebuah restoran Indonesia sederhana di Amsterdam. Saya kaget ternyata salah satu menunya ada masakan gudeg Yogya.
Saya penasaran. Maka langsung saya pesan satu porsi.
Setelah saya ciicipi, percaya atau tidak, ternyata rasanya lebih enak daripada gudeg di Yogya yang asli!
Karena penasaran, maka saya bertanya:
“Mas, apa rahasianya kok gudeg di sini rasanya lebih enak dibandingkan dengan di tempat aslinya?”
“Oh, itu karena nangkanya, Mas. Di Yogya kan pakai nangka lokal. Nah kalau kami di sini memakai nangka impor,” jawabnya.
“Emang nangkanya impor dari mana?”
“Dari Yogya, Mas…”
Cerita 4
Sebuah mobil ambulans yang mengangkut beberapa orang pasien sakit jiwa terpaksa berhenti di tengah jalan karena bannya bocor. Ketika sedang mengganti ban, Si Sopir tak sengaja menendang ke empat bautnya hingga masuk selokan. Dengan panik Si Sopir berteriak, “Waduuuh, gimana gue bisa pasang ban kalau bautnya hilang?”
Mendengar teriakan itu, salah seorang pasien gila nyeletuk, “Bang copotin aja tuh satu baut dari masing-masing tiga roda lainnya. Terus pasang ke bannya. Jadi, masing-masing ban dapat tiga baut.Ntar kalau ada toko baut, tinggal beli empat baut.”
Mendengar usul pasien gila tersebut, Si Sopir langsung lega. “Pinter juga Lo tapi … kenapa Lo masuk rumah sakit jiwa sih?”
Pasien itu menjawab, “Helooooo … plis dech, kita ini cuma gila. Bukan bego kayak Lo.”
Tugas 2
Berdasarkan hasil kerjamu di atas, sekarang rumuskanlah persamaan dan perbedaan antara humor dan anekdot. Gunakan tabel berikut.
Cerita 1 termasuk dalam HUMOR.
Ide cerita : rekaan, karena mencantumkan nomor HP dari pengirim pesan
Isi : Masalah kehidupan sehari-hari, umum.
Fungsi komunikasi : Menghibur.
Cerita 2 termasuk dalam HUMOR.
Ide cerita : Rekaan, karena tidak mungkin seorang penjual kue berani bercanda dengan seorang presiden
Isi : Masalah kehidupan sehari-hari, umum.
Fungsi Komunikasi : Menghibur
Cerita 3 termasuk dalam HUMOR.
Ide cerita : Rekaan, karena tidak mungkin mengimpor nangka ke luar negeri.
Isi : Masalah kehidupan sehari-hari, umum
Fungsi Komunikasi : Menghibur
Cerita 4 termasuk dalam HUMOR
Ide cerita : Rekaan, karena tidak ada kapan dan di mana kejadian tersebut terjadi.
Isi : Masalah kehidupan sehari-hari, umum
Fungsi komunikasi : Menghibur
Persamaan humor dan anekdot:
- Bertujuan untuk menghibur pembaca
- Isi ceritanya lucu
- Dapat menyebabkan pembaca/ pendengar tertawa
- Terdapat orientasi/ bagian awal kejadian
- Menggunakan kata kerja (aksi)
- Menggunakan kata sambung
- Menggunakan kalimat tanya