Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mengkaji ragam kebutuhan manusia dalam memilih dan menciptakan kepuasanakan kebutuhan hidup. Inti masalah ekonomi merupakan adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yangtidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas dan, kadang-kadang, raw materialnya tidak dapat diperbaharui. Problematika tersebut kemudian mengakibatkan timbulnya kelangkaan.
Sejarah Munculnya Ilmu Ekonomi
Dalam hal ilmu ekonomi Adam Smith dianggap sebagai salah seorang tokoh ekonomi yang memenuhi syarat diangkat sebagai bapak dari ilmu ekonomi. Kata“ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunaniοyκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόµος (nomos), atau“peraturan, aturan, hukum,” dan secaragaris besar diartikan sebagai “aturan rumahtangga” atau “manajemen rumah tangga.”Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom merupakan orang yang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya.
Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisis ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini.
Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus. Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia.
Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?”
- Batasan tentang kebutuhan.
- Motiv ekonomi.
- Prinsip ekonomi.
- Masalah ekonomi dan kelangkaan.
Ilmu Ekonomi dan Ruang Lingkupnya
Kata ‘ekonomi’ berasal dari bahasa Yunani asal kata ‘oikosnamos’ atau oikonomia’ yang berarti ‘manajemen urusan rumah tangga’, kajiannya penyediaan dan administrasi pendapatan. Tetapi sejak perolehan maupun penggunaan kekayaan sumberdaya secara fundamental perlu diadakan efesiensi termasuk kinerja dan produktifitasnya. Oleh karena itu dalam bahasa modern, kata ‘ekonomi’ tersebut menunjukan fundamental usaha maupun metode untuk mencapai tujuan dengan alat-alat sesedikit mungkin.
Berikut ini akan disebutkan beberapa definisi tentang ilmu ekonomi.
Albert L. Meyers
Pandangan Albert L. Meyers ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. Kata kunci dari definisi ini merupakan;
- Pertama, tentang “kebutuhan” : ialah suatu keperluan manusia terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-macam dalam jumlah yang tidak terbatas.
- Kedua, “tentang pemuas kebutuhan” yang memiliki ciri-ciri “terbatas” adanya. Aspek yang kedua inilah menurut Lipsey yang menimbulkan masalah dalam ekonomi, ialah karena adanya suatu kenyataan yang senjang, karena kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa jumlahnya tak terbatas, sedangkan di lain pihak barang-barang dan jasa-jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sifatnya langka ataupun terbatas. Itulah sebabnya manusia di dalam hidupnya senantiasa berhadapan dengan kekecewaan maupun ketidakpastian.
J.L. Meij
Ahli ekonomi lainnya ialah J.L. Meij, mengemukakan bahwa ilmu ekonomi merupakan ilmu tentang usaha manusia ke arah kepuasan akan kebututhan hidup. Pendapat tersebut sangat realistis, karena dilihat dari sudut pandang dari aspek ekonomi di mana manusia sebagai mahluk ekonomi (Homo Economicus) pada hakekatnya mengarah kepada pencapaian kepuasan akan kebututhan hidup.
Kepuasan akan kebututhan hidup menjadi tujuan sentral dalam kehidupan manusia secara ekonomi, sesuai yang dituliskan pelopor “liberalisme ekonomi” oleh Adam Smith dalam buku “An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of Nations” tahun 1776. Tetapi dengan cara bagaiman manusia itu berusaha mencapai kepuasan akan kebututhan hidupnya?
Samuelson dan Nordhaus
Kemudian Samuelson dan Nordhaus, mengemukakan “Ilmu ekonomi merupakan studi tentang ragam kebutuhan orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya. Jika disimpulkan dari tiga pendapat di atas walaupun kalimatnya berbeda, tetapi tersirat bahwa pada hakikatnya ilmu ekonomi itu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kepuasan akan kebututhan hidup yang diharapkan, dengan memilih penggunaan sumber daya produksi yang sifatnya langka/terbatas itu.
Dengan kata lain yang sederhana bahwa ilmu ekonomi itu merupakan suatu disiplin tentang aspek-aspek ekonomi dan tingkah laku manusia. Secara fundamental dan historis, ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi dua, yakni ilmu ekonomi positif dan normatif. Jika ilmu ekonomi positif hanya membahas deskripsi mengenai fakta, situasi dan hubungan yang terjadi dalam ekonomi. Sedangkan ilmu ekonomi normatif membahas pertimbangan-pertimbangan nilai dan etika, seperti haruskan sistem perpajakan diarahkan pada kaidah mengambil dari yang kaya untuk menolong yang miskin?
Sastradipoera
Lebih jelasnya Sastradipoera mengemukakan Ilmu ekonomi positif merupakan ilmu yang hanya melibatkan diri dalam masalah ‘apakah yang terjadi’. Oleh karena itu ilmu ekonomi positif itu netral terhadap nilai-nilai. Berarti ilmu ekonomi positif itu ‘bebas nilai’ (value free atau wetfrei), hanya menjelaskan ‘apakah harga itu’ dan ‘apakah yang akan terjadi jika harga itu naik atau turun’ bukan ‘apakah harga itu adil atau tidak’.
Ilmu ekonomi normative, bertentangan dengan ilmu positif, ilmu ekonomi normatif beranggapan bahwa ilmu ekonomi harus melibatkan diri dalam mencari jawaban atas masalah ‘apakah yang seharusnya terjadi’. Esensi dasar ilmu ekonomi merupakan pertimbangan nilai (value judgment). Seorang ekonom penganut etika puritan egalitarianisme.
Gunnar Myrdal
Gunnar Myrdal (1898-1987) lebih suka menyebutnya ‘ilmu ekonomi institusional’. Ilmu ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial, tentu berkaitan dengan bidang-bidang disiplin akademis lainnya, seperti ilmu politik, psikologi, antropologi, sosiologi, sejarah, geografi, dan sebagainya. Sebagai misal kegiatan-kegitan politik seringkali dipenuhi dengan masalah-masalah ekonomi, seperti kebijaksanaan proteksi terhadap industri kecil, undang-undang perapajakan, dan sanksi-sanksi ekonomi. Ini berarti bahwa kegiatan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari kegitan-kegiatan politik.
Motif dan Prinsip Ekonomi
Kebutuhan adalah keinginan manusia yang harus di penuhi. Dalam batasan ini membedakan antara kebutuhan dan keinginan,perbedaan yang di maksudkan terletak pada ketercapaian dan pemenuhan yang harus di penuhi sehingga bisa manusia melanjutkan kehidupanya. Sekedar deskripsi letak perbedaan tersebut adlah bahwa kebutuhan itu harus terpenuhi sedangkan keinginan belum tentu terpenuhi.
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
- Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri.
- Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
- Motif memenuhi kebutuhan
- Motif memperoleh keuntungan
- Motif memperoleh penghargaan
- Motif memperoleh kekuasaan
- Motif sosial / menolong sesama
Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.
Tujuan Ilmu Ekonomi
Sebagai disiplin yang mengkaji tentang aspek ekonomi dan tingkah laku manusia, berarti begitu pula mengkaji peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat. Dan perlu diketahui, bahwa mengkaji peristiwa-peristiwa ekonomi, tujuannya merupakan berusaha untuk mengerti hakikat dari peristiwa-peristiwa tersebut yang selanjutnya untuk dipahaminya.
Dengan demikian dapat disebutkan bahwa tujuan ilmu ekonomi itu untuk:
- mencari pengertian tentang hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi, baik yang berupa hubungan kausal maupun fungsional.
- untuk dapat menguasai masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.
Ilmu ekonomi begitu pula memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya. Walaupun kita ketahui dalam ilmu ini telah digunakan pendekatan-pendekatan kuantitatif-matematis, tetapi pendekatan-pendekatan tersebut tidak dapat menghilangkan keterbatasanketerbatasannya yang melekat pada ilmu ekonomi sebagai salah satu cabang ilmu sosial.
Unsur Pokok Ekonomi
Bidang kajian ’ekonomi lingkungan’ (environmental economics) ini berawal dari tulisan Gray (1900-an), Pigou (1920-an), dan Hotelling (1930-an), akan tetapi baru muncul sebagai studi koheren pada tahun 1970-an, yakni ketika revolusi lingkungan mulai terjadi di berbagai Negara. Selanjutnya, jika dilihat dari sudut pandang dari substansinya, terdapat tiga unsur pokok dalam ekonomi lingkungan, yakni;
- Pertama, kesejahteraan manusia sedang terancam oleh degradasi lingkungan dan penyusutan potensi alam. Dalam hal ini sangat mudah untuk menunjukkan bukti konkret dari timbulnya bencana banjir yang disebabkan oleh penggundulan hutan, pembukaan lahan untuk perumahan dan industri, terjadinya erosi, dan sebagainya. Semuanya ini memiliki dampak bukan saja pada kesehatan, tetapi begitu pula secara ekonomis merugikan kehidupan manusia.
- Kedua, kerusakan lingkungan disebabkan oleh penyimpangan – kegagalan ekonomi, terutama yang bersumber dari pasar. Hal ini dapat diambil misal, bahwa karena orientasi produk dan profit, tidak sedikit beberapa industri yang mengabaikan analisis dampak lingkungan yang merugikan (externality) bagi masyarakat luas. Begitu pula banyak industri global yang menempatkan pabrik-pabrik dari negara maju ke hutan-hutan dan persawahan di negara berkembang.
- Ketiga, solusi kerusakan lingkungan harus mengoreksi unsur-unsur ekonomi sebagai penyebabnya. Seperti halnya dengan kebijakan subsidi, relokasi industri, dan sebagainya, yang kiranya merusak lingkungan, harus segera dihentikan. Selain itu, jika aktivitas ’destruktif’ terselubung yang merugikan itu sulit dihentikan, perlu ada penerapan pajak ekstra atau penerbitan lisensi khusus demi merendam kegiatan tersebut. Langkah ini pernah dilakukan di Amerika Serikat yang menerbitkan lisensi polusi dan lisensi memancing, yang ternyata cukup efektif mengatasi masalah tersebut.
Latar Belakang Adanya Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari prilaku manusia didalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan resources yang relatif terbatas dan masing-masing resources mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Ilmu Ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana masyarakat menggunakan resources yang relatif terbatas untuk memproduksi barang-barang yang berharga dan mendistribusikannya kepada orang-orang yang berbeda
Ilmu ekonomi muncul karena 3 hal atau kenyataan:
- Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas (needs)
- Resources yang tersedia relatif terbatas
- Masing-masing Resources mempunyai beberapa alternatif penggunaan atau opportunity cost.
Ilmu Ekonomi secara umum dipisahkan menjadi 2 antara lain:
- Ilmu Ekonomi MIKRO
- Ilmu Ekonomi MAKRO
Berkaitan dengan ekonomi tanah, Ilmu Ekonomi MIKRO lebih dekat dibanding Ilmu Ekonomi MAKRO. Ekonomi mikro mempelajari prilaku-pelaku unit kecil, pelaku ekonomi di dalam membuat keputusan, unit-unit kecil pelaku ekonomi meliputi : Individu, Rumah Tangga dan Perusahaan. Didalam Ekonomi Makro ada 3 masalah utama yang dipelajari: WHAT, HOW, FOR WHOM