Pada tahun 2008 telah terjadi krisis keuangan global yang telah diuji sistemnya, dan Indonesia dinilai relatif tanpa ada kekurangan dengan hanya berdampak jangka pendek marjinal pada sektor perbankan. Meskipun pencapaian ini di perbankan Indonesia dan sektor keuangan, semua reformasi yang belum lengkap masih menjadi tantangan terbesar dalam inklusi keuangan.
Menurut Laporan Tahunan 2012 Bank Indonesia, laba bersih pada bank umum naik 23,7% menjadi US $ 10,57 miliar. Pada tahun 2013, keuntungan dari tiga bank komersial di Indonesia berkisar US $ 5,20 miliar.
Bank Rakyat Indonesia membukukan 2013 laba tertinggi di antara bank-bank Indonesia (US $ 2,06 miliar), disusul oleh Bank Mandiri (US $ 1,76b miliar) dan BCA (US $ 1,37 miliar). Dua faktor pemicu keuntungan yang tinggi di industri perbankan Indonesia:
Pertama, net interest margin (NIM) (5,46 persen pada Agustus 2013) di Indonesia adalah yang tertinggi di seluruh dunia. Kedua, potensi besar ada untuk pertumbuhan lebih lanjut untuk industri perbankan Indonesia karena penetrasi perbankan di Indonesia berdiri di sekitar 30 persen di 250 juta populasi nya.