Kenapa gravitasi dapat menarik kayu 1 kg sedangkan awan di langit yang massanya puluhan ton tidak dapat ditarik? Berikut asalannya awan yang melayang di udara memiliki massa yang dapat disandingkan dengan ukuran 1 ton – 2 ton bahkan lebih pernyataan ini disampaikan oleh Doug Wesley, seorang pakar Meteorologi dari the Coorperative Program for Operational Meteorologi, Education and Training.
Lalu dari pernyataan ini bukankah kita dapat berfantasi bisa menginjak awan dan tidur diatasnya? pernyataan ini belum selesai, berikut penjelasannya awan terjaga tetap di atas karena ia berasal dari sekumpulan udara yang naik karena densitasnya lebih ringan dibandingkan udara di sekitarnya.
Selanjutnya, jika suhu udara di dalam awan masih sangat dingin (lebih rendah dari 0 derajat Celcius) maka proses pembentukan es (icing) dapat terus terjadi dengan berbagai cara antara partikel-partikel kecil yang ada di sana seperti saling bergabung, menumbuk, memisah, dan sebagainya. Jadi di dalam awan itu ada kegiatan yang cuman ahli Meteorologi yang tahu. Awan tidak diam dan tenang sebagaimana ketika kita lihat dari kejauhan.
Wesley yang juga seorang staf pengajar di University Corporation for Atmospheric Research menambahkan bahwa persoalan melayangnya awan bukanlah mengenai persoalan berat total, namun mengenai ukuran partikel awan tersebut. Ukuran partikel air dan juga es yang membentuk awan hitam sangat kecil, meskipun jumlahnya banyak. Sehingga partikel-partikel ini relatif tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi bumi.
Awan hitam terbentuk dari bintik-bintik air dan kristal es bila suhu sangat dingin. Karena ukurannya sangat kecil, bintik air dan partikel es ini tidak jatuh, melainkan melayang-layang di udara. Secara sederhana, kamu dapat membayangkan partikel debu. Ketika cahaya masuk ke rumah lewat atap yang bocor, kamu bisa melihat partikel itu melayang-layang di udara. begitu juga dengan partikel air dan es di awan.